“Ada tiga hal yang menyebabkan pendidikan dikomersialkan; pertama, frustasi, pemerintah frustasi untuk memenuhi biaya pendidikan; kedua, pendidikan memiliki peluang pasar yang tinggi; ketiga, neoliberalisme demikian yang disampaikan Prof. Dr. Mestika Zed, M.A., dalam diskusi yang diselenggarakan Forum Peduli Pendidikan di sekretariat Aliansi Jurnalis Independen Padang, Sabtu (11/6).
Diskusi yang diikuti sekitar 25 mahasiswa Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, dan beberapa wartawan ini, beranjak dari keprihatinan terhadap keadaan pendidikan tinggi di Indonesia. Sebab, dalam amanat konstitusi Indonesia yaitu mencerdaskan bangsa. Serta, seperti yang tercantum dalam UUD bahwa pendidikan merupakan hak seluruh bangsa.
Namun, yang ditemui di lapangan, ujar Mestika, pendidikan tak lagi terselenggara sebagaimana mestinya. Pendidikan sudah dijadikan layaknya jasa yang dihargai dengan uang. Sebagaimana tanda-tanda komersialisasi pendidikan, seperti adanya sponsorship di berbagai bidang pendidikan, privatisasi yang tinggi di lembaga pendidikan, serta menjamurnya lembaga bimbingan belajar. “Oleh sebab itu, perlunya kita menghentikan hal yang seperti ini,” sambung Mestika.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghentikan komersialisi pendidikan. Di antaranya, mengekspos apa yang terjadi di lingkungan kita, mendesak agar terjadi perubahan kebijakan publik, serta mau menjadikan keuangan untuk pendidikan tinggi dan kepentingan bersama.
sumber: ganto
sumber: ganto
No comments:
Post a Comment