Mahasiswa UNP Ciptakan Palang Kereta Otomatis - UNPku

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Tuesday, February 2, 2016

Mahasiswa UNP Ciptakan Palang Kereta Otomatis

Mahasiswa UNP Ciptakan Palang Kereta Otomatis
palang kereta

Dua mahasiswa Jurusan Mesin Universitas Negeri Padang (UNP) Sumatera Barat (Sumbar), berhasil menciptakan palang kereta api otomatis. Prototipe inovasi mereka dilengkapi sensor yang akan mendeteksi kereta lewat.

"Alat ini memungkinkan setiap perlintasan kereta tidak perlu dijaga petugas, terutama pada jalan kecil," kata salah seorang penciptanya, Wahyu Kurnia di Padang, Selasa (2/2/2016).

Pembuatan prototipe palang kereta api otomatis ini, kata Wahyu, berawal dari banyaknya kecelakaan pada perlintasan jalur kereta yang tidak memiliki palang sehingga menimbulkan korban.

Wahyu menjelaskan, sistem kerja palang dibuat otomatis dengan menggunakan dua sensor. Saat kereta melewati sensor pertama palang akan menutup otomatis, ketika gerbong kereta paling belakang melewati sensor kedua palang akan terangkat.

"Sensor pertama dapat dipasang dua kilometer sebelum perlintasan dan sensor kedua dua kilometer sesudah perlintasan," ujarnya.

Sementara, untuk sistem kelistrikan palang menggunakan modul peltier yang merupakan sumber energi menggunakan thermo elektrik generator listrik memanfaatkan energi panas. Cara kerjanya memasang seng hitam pada miniatur berbentuk rumah sebagai penyerap panas matahari, kemudian di lapisan seng dalam dipakai kipas angin.

"Akibatnya dalam rumah tersebut terjadi perbedaan temperatur dari panas seng dengan kipas angin sehingga dapat menghasilkan energi listrik yang disimpan melalui baterai. Jadi baterai akan otomatis terisi sehingga ketika daya habis tidak perlu isi ulang," lanjutnya.

Peralatan sensor sendiri memakai mikrokontroler arduino uno R3 untuk menjalankan peralatan mulai dari sensor, motor palang, alarm hingga lampu led.

Pembuatan prototipe dikerjakan Wahyu bersama Tendean Pratama Putra sebagai proyek akhir penyelesaian studi mereka. Kedua mahasiswa itu menghabiskan biaya sekira Rp2 juta untuk proyek tersebut.

Sementara itu, Ketua Jurusan Mesin Fakultas Teknik UNP, Arwizet mengatakan, jika alat ini diterapkan, maka akan menghemat biaya operasional PT Kereta Api Indonesia karena tidak perlu penjaga pada palang kereta dan menggunakan energi panas.

Wakil Dekan Fakultas Teknik UNP, Fahmi Rizal mengatakan, walaupun masih berbentuk prototipe, jika dikembangkan dengan serius, maka alat ini akan bermanfaat.

"Kami akan terus mendorong mahasiswa untuk melahirkan karya-karya inovatif. Dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi, bukan hanya menimba ilmu yang sudah ada, tapi memikirkan apa yang belum ada seperti konsep palang ini," tutur bapak WD FT UNP.

Post Top Ad

Responsive Ads Here